Beranda Indikator Teknis Postingan

Memahami Indikator On Balance Volume (OBV) untuk Trading yang Lebih Baik

Lampiran
7997.zip (1006 bytes, Unduh 0 kali)

Indikator On Balance Volume (OBV) adalah indikator teknikal momentum yang menghubungkan volume dengan perubahan harga. Diciptakan oleh Joseph Granville, indikator ini terbilang sederhana. Ketika harga suatu aset ditutup lebih tinggi dari penutupan sebelumnya, seluruh volume hari itu dianggap sebagai volume naik. Sebaliknya, jika harga ditutup lebih rendah, seluruh volume dianggap sebagai volume turun.

Asumsi dasar dalam analisis On Balance Volume adalah bahwa perubahan OBV seringkali mendahului perubahan harga. Teorinya adalah bahwa aliran uang pintar dapat terlihat dari kenaikan OBV. Ketika masyarakat umum mulai berinvestasi pada aset tersebut, baik harga maupun OBV akan melonjak bersama-sama.

Namun, jika pergerakan harga lebih dahulu dibandingkan dengan pergerakan OBV, hal ini menandakan adanya "non-konfirmasi". Non-konfirmasi bisa terjadi di puncak pasar bullish (ketika harga naik tanpa diikuti oleh OBV) atau di dasar pasar bearish (ketika harga turun tanpa diikuti oleh indikator OBV).

OBV dikatakan dalam tren naik ketika setiap puncak baru lebih tinggi dari puncak sebelumnya dan setiap lembah baru lebih tinggi dari lembah sebelumnya. Sebaliknya, OBV berada dalam tren turun ketika setiap puncak berturut-turut lebih rendah dari puncak sebelumnya dan setiap lembah berturut-turut lebih rendah dari lembah sebelumnya. Ketika OBV bergerak datar tanpa membuat puncak dan lembah berturut-turut, itu menandakan tren yang diragukan.

Setelah sebuah tren terbentuk, tren tersebut akan tetap berlaku sampai ada perubahan. Ada dua cara di mana tren OBV dapat terputus. Pertama, ketika tren berubah dari tren naik menjadi tren turun, atau sebaliknya.

Cara kedua tren OBV bisa terputus adalah jika tren berubah menjadi tren yang diragukan dan tetap tidak pasti selama lebih dari tiga hari. Jadi, jika aset berubah dari tren naik menjadi tren yang diragukan dan tetap tidak pasti hanya selama dua hari sebelum kembali menjadi tren naik, maka OBV dianggap selalu dalam tren naik.

Ketika OBV berubah menjadi tren naik atau turun, maka terjadi "breakout". Karena breakout OBV biasanya mendahului breakout harga, para trader sebaiknya melakukan pembelian ketika terjadi breakout ke atas pada OBV. Sebaliknya, jika OBV mengalami breakout ke bawah, maka sebaiknya trader melakukan penjualan. Posisi sebaiknya dipertahankan sampai tren berubah.

Perhitungan OBV

Jika penutupan hari ini lebih tinggi dari penutupan kemarin maka:

OBV(i) = OBV(i-1) + VOLUME(i)

Jika penutupan hari ini lebih rendah dari penutupan kemarin maka:

OBV(i) = OBV(i-1) - VOLUME(i)

Jika penutupan hari ini sama dengan penutupan kemarin maka:

OBV(i) = OBV(i-1)

Di mana:

  • OBV(i) — adalah nilai indikator untuk periode saat ini;
  • OBV(i-1) — adalah nilai indikator untuk periode sebelumnya;
  • VOLUME(i) — adalah volume dari bar saat ini.

Indikator On Balance Volume (OBV)

Penjelasan lengkap tentang OBV tersedia di analisis teknikal: On Balance Volume.

Postingan terkait

Komentar (0)